By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Nyiur News TVNyiur News TVNyiur News TV
  • Home
  • Nasional
    • Manado
    • Minahasa Raya
    • Bolmong Raya
    • Kotamobagu
    • Bolsel
    • Bolmong Utara
    • Bitung
    • Minahasa Utara
    • Minahasa Selatan
    • Mitra
    • Nusa Utara
    • Jakarta
Search
  • Advertise
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Reading: Pengelolaan Ketahanan Pangan Sangat Urgen Bagi Daerah
Font ResizerAa
Nyiur News TVNyiur News TV
Font ResizerAa
  • Home
  • Nasional
Search
  • Home
  • Nasional
    • Manado
    • Minahasa Raya
    • Bolmong Raya
    • Kotamobagu
    • Bolsel
    • Bolmong Utara
    • Bitung
    • Minahasa Utara
    • Minahasa Selatan
    • Mitra
    • Nusa Utara
    • Jakarta
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
PemerintahanSosialSulut

Pengelolaan Ketahanan Pangan Sangat Urgen Bagi Daerah

Red
Red February 3, 2024
SHARE

nyiurtv.com-Badan Urusan Legislasi Daerah (BULD) DPD RI menyoroti masalah ketahanan pangan di daerah, dengan catatan bahwa belum semua daerah memiliki peraturan daerah sebagai dasar ketahanan pangan.

Ketua BULD DPD RI, Stefanus BAN Liow, menyatakan bahwa pengelolaan pangan sangat penting bagi daerah karena menyangkut sembilan indikator kualitas hidup masyarakat dan merupakan kebutuhan dasar manusia yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945.

Pengelolaan pangan sangat urgen bagi daerah karena menyangkut sembilan indikator sebagai tolok ukur kualitas hidup masyarakat. Pangan juga sebagai kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas,” ucap Ketua BULD DPD RI, Stefanus BAN Liow di Gedung DPD RI, Jakarta, Kamis 1 Februari 2024.

Meskipun Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan memberikan arahan bagi daerah untuk melaksanakan kebijakan ketahanan pangan, Stefanus menekankan pentingnya otonomi daerah dalam mengatur kebijakan secara mandiri sesuai dengan kewenangan pemerintah daerah.

BULD DPD RI berkomitmen memberikan penguatan kepada daerah dalam rangka harmonisasi legislasi pusat-daerah dan memastikan kesesuaian peraturan daerah dengan regulasi pusat.

“Pemerintah daerah memiliki legitimasi secara mandiri dalam berbagai urusan dan menentukan kebijakan yang diambil dalam rangka melaksanakan rencana pembangunan di daerahnya,” tutur Stefanus.

Meski optimis terkait tujuan swasembada pangan pada tahun 2045, anggota DPD RI, Achmad Sukisman Azmy mengungkapkan pesimisme, mengingat kompleksitas permasalahan pertanian di Indonesia, seperti kesulitan akses pupuk, tingginya biaya produksi bagi petani, dan penurunan jumlah tenaga penyuluh.

Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia Giyatmi menjelaskan sistem pangan Indonesia yang kompleks selalu menghadapi beragam ancaman dari berbagai faktor. Hal tersebut menyebabkan terganggunya ketahanan pangan dan meningkatkan risiko terjadinya krisis pangan.

Pandemi Covid-19 dan konflik Ukraina-Rusia merupakan salah satu faktor ancaman serius terhadap sistem pangan global, termasuk sistem pangan Indonesia,” tuturnya.

Giyatmi menambahkan bahwa krisis pangan juga berdampak besar pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta pada perekonomian nasional. Karenanya, krisis pangan merupakan tantangan keberlanjutan kehidupan kemanusiaan yang memerlukan penanganan strategis dan taktis.

“Penanganan ini perlu melibatkan berbagai sektor dan semua pemangku kepentingan secara terintegrasi,” paparnya.

Di kesempatan yang sama, Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Sobri menjelaskan tantangan pertanian dan penyediaan pangan diakibatkan, karena daya dukung lahan pangan relatif rendah.

Menurutnya jika dibandingkan negara lain yang memiliki populasi besar atau negara tetangga, Indonesia sangat jauh. “Skala usaha produksi pertanian kita sangat rendah dibandingkan negara maju, sehingga efisiensi produksi dan daya saing masih rendah,” ujarnya.(tim)

TAGGED:Bagi DaerahIr.Stefanus B.A.N Liow MAPpengelolaan Ketahanan PanganSangat Urgen
Previous Article Wenny Lumentut Disambut Ratusan Masyarakat Likupang Suara Kemenangan Di Kobarkan Oleh Warga
Next Article Visi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Bolaang Mongondow Raya (BMR) Wenny Lumentut:Komitmen Nyata Saya Untuk Perubahan Masyarakat Sulut
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 30 = 32

Berita Terbaru

Jemaat GMIM Imanuel Tandengan Memaknai Kematian dan Kebangkitan Kristus Melalui Aksi Jalan Sehat ​
Berita March 30, 2024
Garda Tipikor Indonesia Sulut Tantang BPK Periksa APBD Talaud 2023, ada Dugaan Korupsi Terkait Pergeseran Anggaran
Daerah Hukum Kriminal March 23, 2024
Safari Ramadhan Pemkot Manado” Walikota Andrei Angouw Kebersamaan Dan Keragaman Di Utamakan
Manado Pemerintahan Sosial Tokoh March 22, 2024
Lebih Dekat Dengan Steven Kandouw, Masyarakat Kota Kotamobagu Bangga Memiliki Wakil Gubernur Yang Rendah Hati, Sederhana dan Merakyat
Pemerintahan Sosial Sulut Tokoh March 22, 2024
Nyiur News TVNyiur News TV
Follow US
Copyright © 2024 PT. MEDIA GEMILANG SULAWESI.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik
  • Iklan
  • Sitemap
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?